Hai Raners! Kalian pasti kaget dengar berita ini. Pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya buka suara soal upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS, Donald Trump. Kremlin punya sikap tegas soal kekerasan dalam politik. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Rusia Anti Kekerasan Politik
Pemerintah Presiden Rusia Vladimir Putin melalui juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, bilang, “Rusia mengutuk keras setiap contoh kekerasan dalam konteks persaingan politik.” Peskov juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang tewas dan berharap mereka yang terluka segera pulih. Tapi, ada yang menarik nih, Raners. Peskov bilang serangan terhadap Trump sudah bisa diprediksi. “Setelah berbagai upaya untuk menyingkirkan kandidat Trump dari arena politik dengan menggunakan semua alat hukum, pengadilan, jaksa, upaya mendiskreditkan politik, jelas bagi semua pengamat luar bahwa hidupnya dalam bahaya,” ujarnya.
Keterlibatan Kekuatan Politik?
Walau begitu, Peskov menegaskan, “Kami sama sekali tidak percaya bahwa upaya tersebut diorganisir oleh kekuatan saat ini.”
Komentar Kementerian Luar Negeri Rusia
Nggak ketinggalan, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, juga berkomentar. “AS sebaiknya membuat inventarisasi atas kebijakannya yang menghasut kebencian terhadap lawan politik, negara, dan masyarakat,” katanya. Zakharova juga menyarankan agar AS menggunakan dana untuk membiayai kepolisian dan layanan yang menjamin hukum dan ketertiban di negaranya sendiri.
Latar Belakang Perang Ukraina
Raners, kalian pasti tahu kalau AS adalah pendukung utama Ukraina dalam perang melawan Rusia. Baru-baru ini, pada peringatan 75 tahun NATO di Washington, AS dan sekutunya mengumumkan pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina. Hal ini bikin Rusia makin geram.
Insiden Penembakan Trump
Insiden penembakan terjadi saat Trump berpidato di depan pendukungnya di Pennsylvania. Dengan gaya khasnya, mengenakan kemeja putih, blazer, dan topi “Make America Great Again (MAGA)” cerah, Trump berbicara soal imigrasi ilegal ketika tiba-tiba terdengar suara tembakan. Pidatonya terpotong oleh suara tembakan empat kali berturut-turut. Trump yang terluka kemudian diangkut ke dalam SUV dan pasukan keamanan bersenjata lengkap segera bergerak ke lokasi kejadian. Pelaku dilaporkan berhasil dilumpuhkan dalam operasi dan baku tembak yang terjadi, dan akhirnya tewas.
Gimana nih, Raners, pendapat kalian tentang kejadian ini? Yuk, share komentar kalian di kolom bawah dan jangan lupa tetap stay tuned di Ranah Publik buat update-info terkini lainnya. Keep following for more insightful news!
RK | Foto: Reuters