Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Gegerkan Warga

Info Terkini dari Ranah Publik, Jakarta: Halo Raners! Ada kabar mengejutkan dari BSD nih….

Pada Minggu (19/05/2024), sebuah pesawat latih jatuh di kawasan BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan, dan mendadak jadi sorotan. Kenapa? Karena ada pesawat jatuh, Raners! Yup, you heard it right. Pesawat latih dengan nomor PK-IFP 172 jatuh di tengah kota, tepatnya di Lapangan Sunburst.

Serem banget kan?

Kecelakaan tragis ini diduga karena cuaca buruk yang nggak bersahabat. Saat itu, hujan deras disertai angin kencang memang lagi menggila di sekitar lokasi. Dan akibatnya? Nah, pesawat itu jatuh dan langsung bikin geger warga sekitar.

What’s the damage?

Dilaporkan tiga orang tewas dalam insiden ini, termasuk pilot yang kabarnya sampai terlempar keluar saat pesawat jatuh. OMG, betul guys, pilotnya beneran terlempar keluar dari pesawat. Menurut Kapolres Metro Tangerang Selatan, AKBP Ibnu Bagus Santoso, kejadian ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

G*la, tiga orang meninggal?

Yep, sedih banget. Tiga orang tewas dalam kejadian ini: pilot, co-pilot, dan engineer. Identitas mereka juga udah dikonfirmasi, yaitu Pulung Darmawan dari Semarang, Mayor (Purn) Suwanda, dan engineer Farid. Jenazah mereka sekarang dibawa ke RS Polri Kramat Jati buat autopsi. Kita doakan semoga keluarga korban diberi kekuatan ya.

Tapi tenang aja, Raners. Nggak ada warga sipil yang jadi korban dalam kecelakaan ini. “Tidak ada warga sipil yang menjadi korban,” kata Kapolres Ibnu Bagus memastikan. Proses evakuasi korban berhasil selesai sekitar pukul 16.40 WIB.

OMG, gimana ceritanya pilot bisa terlempar keluar?

Kapolres Ibnu bilang kalau informasi dari rekan-rekan di lapangan menunjukkan pilotnya terlempar keluar dari pesawat saat jatuh. Bisa kebayang dong betapa paniknya situasi di sana? Ini beneran siang yang mencekam untuk warga BSD. Semoga gak ada kejadian kayak gini lagi deh.

Ngomongin pesawatnya, ini fakta-fakta menarik tentang Tecnam P2006T:

P2006T adalah pesawat ringan berbahan logam bersayap tinggi bermesin ganda buatan Costruzioni Aeronautiche Tecnam, yang berbasis di Capua, Italia, dekat Napoli. Pesawat ini menerima sertifikasi kelaikan udara di Uni Eropa oleh EASA di bawah CS23 pada tahun 2003, sertifikasi tipe pada tahun 2009, dan sertifikasi Federal Aviation Administration FAR Part 23 pada tahun 2010. Pesawat ini adalah pesawat bermesin ganda paling ringan yang pernah ada. P2006T adalah pesawat empat kursi dengan roda pendaratan yang dapat ditarik sepenuhnya dan didukung oleh mesin Rotax berpendingin cairan yang dapat dijalankan dengan bensin tanpa timbal beroktan 92 serta Avgas 100LL.

Fakta-fakta seru lainnya tentang P2006T:

– Stabilatornya dipasang pada badan pesawat, sebagian besar di belakang sirip vertikal (stabilator adalah unit tunggal dengan potongan di tepi depannya yang dipasang ke tailcone).
– Bagian badan pesawat berbentuk persegi panjang agak membulat, lebih tinggi daripada lebarnya. Sebuah pintu di setiap sisi badan pesawat menyediakan akses ke area tempat duduk; selain itu pintu keluar darurat disediakan di atas dua kursi depan.
– Kepala silinder mesin Rotax berpendingin cairan; ada baling-baling pendingin pada barel silinder. Oleh karena itu, aliran udara pendingin melalui nacelle dan radiator pendingin diperlukan di setiap penutup mesin.
– Starter elektrik, yang digunakan untuk menghidupkan mesin di darat, juga harus digunakan untuk menghidupkan kembali pesawat, karena mesin dengan kecepatan tinggi tidak dapat dihidupkan oleh aliran udara yang melewati baling-baling yang berhenti.
– Untuk sertifikasi FAA, perusahaan diharuskan menambahkan baterai cadangan selain baterai standar.
– P2006T pertama kali terbang pada 13 September 2007 dan disertifikasi oleh EASA pada 5 Juni 2009. Pesawat prototipe X-57 Maxwell listrik milik NASA sedang dikembangkan menggunakan P2006T sebagai struktur dasarnya.

Sedikit tentang Indonesian Flying Club:

Dalam situsnya disebutkan bahwa klub ini dibentuk pada 13 April 2004 dan menjadi rumah bagi para penggila aero sport. Beberapa perintis di antaranya Halim Phillips Soelistio, Nurrachman Pudjo Basuki, Firman Darmawan, Chepy R. Nasution, dan Capt. Faisal Adrian Zein. Kegiatan rutin Indonesia Flying Club adalah joyflight di atas kawasan Pondok Cabe serta kegiatan cross country. Beberapa event yang pernah diikuti adalah Cross Country dengan Pesawat Eksperimental di Malaysia dan mengawali event fenomenal Aero Sport Buleleng Fly-In (2001-2006) dan Pekanbaru Aero Sport Pertunjukan (2004).

Klub juga memberikan pelatihan untuk mendapatkan Sport Pilot License (SPL) atau Lisensi Pilot minimum di Indonesia bagi mereka yang melakukan hobi terbang atau ingin mencari tantangan baru untuk bertindak sebagai Pilot in Command di Pesawat Light Sport.

Stay safe, everyone!